ALLFINANCEADVICE – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan transisi energi bertahap akan menghemat subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp45 triliun hingga Rp90 triliun per tahun.
Menteri Luhut menyampaikan hal tersebut di sela-sela acara High Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Badung, Bali, pada Senin, 2 September 2024.
Transisi energi bertahap terdiri dari penutupan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara Suralaya di Cilegon, Banten, penerapan standar emisi karbon untuk industri, dan mendorong penggunaan kendaraan listrik ( EV ).
Menteri Luhut mengklaim penggunaan EV akan memangkas biaya yang selama ini dialokasikan untuk bahan bakar bersubsidi. “(Rp45-90 triliun) itu angka yang signifikan dan bisa kita manfaatkan untuk kepentingan yang lebih besar ke depannya,” kata Luhut, seperti dikutip dari Antara.
Menurut Luhut, akibat polusi udara, pemerintah selama ini telah menghabiskan Rp38 triliun untuk biaya kesehatan masyarakat Indonesia. Namun, dengan transisi energi, Luhut mengatakan pemerintah akan mampu mengatasi masalah polusi di negara ini, khususnya di Jakarta.
“Kita juga belajar dari Tiongkok, mereka berhasil menangani masalah polusi udara,” kata Luhut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menyatakan pemerintah mengalokasikan anggaran ketahanan energi sebesar Rp421,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025.
Pemerintah akan memanfaatkan anggaran tersebut untuk menggenjot subsidi dan kompensasi energi. Sementara itu, dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025, pemerintah menyiapkan pagu anggaran Rp394,3 triliun untuk subsidi dan kompensasi energi. Angka ini naik 17,8 persen dibanding pagu anggaran 2024 sebesar Rp338,4 triliun.
Sementara itu, anggaran subsidi dan kompensasi energi disalurkan untuk subsidi LPG 3 kg, solar, dan minyak tanah serta memastikan program tersebut tepat sasaran. Sri Mulyani mengatakan transisi energi akan mendukung penyediaan listrik bagi rumah tangga miskin dan rentan serta memastikan transisi energi yang efisien dan berkeadilan.