Magelang – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menyatakan, biaya retret pimpinan daerah di Akademi Militer Magelang pada 21-28 Februari 2025 akan menelan biaya Rp13 miliar.
“Anggaran tersebut sepenuhnya dibiayai oleh APBN Kementerian Dalam Negeri untuk peningkatan kapasitas kepemimpinan kepala daerah,” kata Bima Arya di Akademi Magelang, Jawa Tengah, Jumat, 21 Februari 2025.
Ia mengklaim bahwa awalnya pemerintah daerah diharapkan menanggung biayanya, tetapi rencana ini kemudian dibatalkan.
Ia juga menegaskan bahwa anggaran untuk retret kali ini lebih efisien dibanding retret sebelumnya, terutama karena durasinya yang lebih singkat, yakni tujuh hari. “Sebelumnya retret berlangsung lebih lama, sekitar sebulan di Lemhanas dan dua minggu di Kementerian Dalam Negeri,” jelasnya.
Ia juga menunjukkan bahwa retret-retret sebelumnya sering kali melibatkan akomodasi hotel bagi para peserta, yang secara signifikan meningkatkan biaya. Retret ini, yang hanya berlangsung selama tujuh hari, akan menggunakan akomodasi tenda.
Menurutnya, retret bagi para pemimpin daerah ini juga akan berdampak jangka panjang terhadap efektivitas anggaran pemerintah daerah. Peserta akan mendapatkan pelatihan tentang pengelolaan anggaran selama retret.
Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan retret ini dalam rangka mempererat sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tugas dan tanggung jawab pimpinan daerah.
Lebih lanjut Bima Arya melaporkan, dari 503 kepala daerah yang hadir, sebanyak 450 kepala daerah hadir dalam acara tersebut. Sebanyak 47 kepala daerah berhalangan hadir tanpa keterangan dan 6 orang mengambil cuti sakit atau cuti untuk keperluan keluarga.
Pembicara Terhormat, Termasuk Mantan Presiden
Bima Arya mengungkapkan, retret tersebut akan menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, termasuk seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju dan tenaga pendidik dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Ada pula kemungkinan sejumlah mantan presiden akan memberikan materi.
President Prabowo Subianto had previously asked the sixth President of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), to deliver materials at the retreat during their meeting in Hambalang, Bogor, on February 14, 2025. However, there has been no official confirmation regarding SBY’s participation.
Presiden Prabowo sendiri dijadwalkan hadir dalam acara tersebut. Namun, menurut Bima, jadwal kehadiran Prabowo akan disesuaikan dengan agenda nasional lainnya. “Bisa sekali, dua kali, atau lebih,” kata Bima seraya menegaskan jadwal Presiden bersifat fleksibel.