ALLFINANCEADVICE – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer atau Noel mengatakan setidaknya telah terjadi 80 ribu kasus PHK sejak awal tahun hingga Desember 2024. Ia menilai situasi tersebut mengerikan.
“Data menunjukkan lebih dari 80 ribu PHK,” kata Noel pada Senin, 23 Desember. Noel menilai PHK seharusnya menjadi langkah terakhir yang diambil perusahaan karena dapat merugikan pekerja. Noel berharap perusahaan tidak melakukan PHK terhadap karyawan.
“Menurut kami, PHK adalah langkah yang buruk. Jangan sampai ada yang namanya PHK,” kata Noel.
Menurut Wamenkeu, PHK massal memang menjadi fenomena yang tengah terjadi di seluruh dunia, dengan digitalisasi menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Kementerian, katanya, telah menyiapkan sejumlah skema untuk memitigasi dampak buruk yang mungkin terjadi akibat PHK massal tersebut. “Karena kita tidak ingin PHK menjadi mimpi buruk bagi rekan-rekan pekerja. Menjawab masalah ini adalah tugas negara,” kata Noel.
Berdasarkan data kementerian, total pekerja yang terkena PHK sepanjang Januari hingga November 2024 mencapai 67.870 orang, dengan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah PHK tertinggi yakni 14.501 orang. Disusul Jawa Tengah dengan 13.012 orang dan Banten dengan 10.727 orang.