PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ( BTN ) resmi menandatangani Principles for Responsible Banking (PRB) yang digagas United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP FI) pada Desember 2023, yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan keberlanjutan Bank. Dengan komitmen ini, BTN menjadi bank BUMN pertama di Indonesia yang menanamkan PRB sebagai landasan strategis operasionalnya, sekaligus mengukuhkan kepemimpinannya dalam perbankan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, menurut siaran pers yang diterima Tempo , Rabu, 30 April 2025.
Prinsip Perbankan Bertanggung Jawab menyediakan kerangka kerja global terdepan untuk industri perbankan yang berkelanjutan, menyelaraskan lembaga keuangan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa, Perjanjian Iklim Paris, dan kerangka kerja keberlanjutan global dan regional lainnya. Melalui komitmen ini, BTN menegaskan strateginya untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) di seluruh operasi bisnisnya, mengarahkan aliran modal ke sektor-sektor yang mempromosikan keberlanjutan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Sebagai bank yang memegang peranan penting di sektor perumahan dan pembiayaan berkelanjutan, kami bangga menjadi bank milik negara Indonesia pertama yang menerapkan Prinsip-prinsip Perbankan Bertanggung Jawab PBB. Komitmen ini merupakan bagian dari strategi kami yang lebih luas untuk menanamkan praktik perbankan yang bertanggung jawab dan mendorong dampak keberlanjutan yang berarti di seluruh negeri,” kata Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
BTN telah mengadopsi enam Prinsip inti Perbankan Bertanggung Jawab, yang menjadi landasan strategi keberlanjutannya. Prinsip-prinsip tersebut meliputi penyelarasan strategi bisnisnya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Perjanjian Iklim Paris; terus meningkatkan dampak positif sekaligus mengurangi dampak negatif di seluruh aktivitas perbankannya; mendorong dan mendukung praktik-praktik berkelanjutan di antara klien dan nasabah; terlibat secara proaktif dengan para pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama; memperkuat kerangka tata kelola dan menumbuhkan budaya perbankan yang bertanggung jawab; serta secara berkala meninjau dan melaporkan kepada publik hasil-hasil keberlanjutan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Sebagai bagian dari pelaksanaan PRB, BTN telah melakukan analisis dampak portofolio dengan menggunakan Alat Analisis Dampak Portofolio UNEP FI. Analisis tersebut mengidentifikasi Keuangan dan Perumahan sebagai sektor yang paling berdampak signifikan terhadap operasional BTN.
Di sektor Keuangan, BTN telah menunjukkan kontribusi yang kuat terhadap kesehatan dan inklusi keuangan dengan menyediakan pembiayaan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini tercermin dalam alokasi 59% portofolio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk pinjaman perumahan bersubsidi, sehingga meningkatkan akses pembiayaan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Di sektor Perumahan, BTN memegang peranan penting dalam memperluas akses terhadap perumahan yang layak. Analisis menunjukkan bahwa 61% penerima KPR BTN berada di daerah pedesaan—daerah yang biasanya menghadapi hambatan lebih besar dalam mengakses perumahan yang layak. Lebih jauh, 68,12% penerima berada dalam kelompok usia produktif 30 hingga 60 tahun, yang menunjukkan fokus Bank dalam mendukung populasi pekerja. BTN juga mendorong inklusi gender, dengan perempuan mewakili 31% dari total penerima KPR.