ALLFINANCEADVICE – Indonesia dan Eswatini menandatangani perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas (PBVDD) pada Forum Indonesia-Afrika (IAF) yang diselenggarakan pada 1-3 September 2024, di Nusa Dua, Bali, menurut Kedutaan Besar Indonesia di Pretoria, Afrika Selatan.
Dalam siaran pers KBRI pada hari Jumat, 6 September 2024, penandatanganan dilakukan oleh perwakilan Indonesia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Luar Negeri Eswatini Pholile Shakantu dalam serangkaian acara forum.
Melalui penandatanganan perjanjian tersebut, kedua negara akan dapat meningkatkan hubungan, mulai dari jajaran diplomatik dan pejabat pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat meningkatkan frekuensi kunjungan pejabat kedua negara.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Shakantu menyampaikan harapan bahwa perjanjian tersebut akan membuka jalan bagi peningkatan hubungan bilateral di berbagai bidang lain bagi kedua negara, yang telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1991.
Eswatini, sebelumnya dikenal sebagai Swaziland, adalah negara tanpa garis pantai, terletak di Afrika bagian barat, dengan pemerintahan monarki absolut yang dipimpin oleh seorang raja, dan berpenduduk 1,2 juta jiwa.
Kerajaan Eswatini merupakan salah satu dari empat negara yang diakreditasi oleh Kedutaan Besar Indonesia di Pretoria, yaitu Republik Afrika Selatan, Republik Botswana, dan Kerajaan Lesotho.
Sementara itu, IAF ke-2 diselenggarakan untuk meningkatkan kerja sama pembangunan antara Indonesia dan negara-negara Afrika.
Melalui forum tersebut, Indonesia berhasil mencapai sejumlah kesepakatan, antara lain penandatanganan empat perjanjian bisnis di sektor industri strategis, sembilan sektor usaha kesehatan, dan enam sektor usaha energi baru terbarukan (EBT), dengan total nilai lebih dari USD3,5 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan capaian pada penyelenggaraan pertama forum tahun 2018 yang hanya sebesar USD586 juta.
IAF ke-2 diselenggarakan bersamaan dengan Forum Tingkat Tinggi tentang Kemitraan Multipihak sebagai wadah yang diharapkan dapat memfasilitasi Indonesia dan negara-negara Afrika untuk menjalin kerja sama yang lebih dalam.