ALLFINANCEADVICE – Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan pemerintah hanya akan menanggapi komunikasi formal, mengenai penghentian sementara hibah dan pinjaman federal Amerika Serikat yang diumumkan Gedung Putih, Antara melaporkan.
“Indonesia hanya akan memberikan tanggapan berdasarkan komunikasi formal melalui jalur diplomatik atau sarana resmi lainnya yang dibicarakan antara instansi pemerintah kedua negara,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Rolliansyah Soemirat dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Rabu, 29 Januari 2025.
Rolliansyah menegaskan, pemerintah tidak akan berspekulasi berdasarkan pernyataan umum pemerintah lain yang tidak secara khusus ditujukan kepada Indonesia.
Seperti dilansir Anadolu , Kantor Anggaran dan Manajemen Gedung Putih telah mengeluarkan perintah untuk menghentikan sementara semua hibah dan pinjaman federal , menurut memorandum internal yang dikirim pada hari Senin.
“Pada Tahun Anggaran 2024, dari hampir $10 triliun yang dibelanjakan Pemerintah Federal, lebih dari $3 triliun adalah bantuan keuangan Federal, seperti hibah dan pinjaman,” katanya.
Gedung Putih mengatakan bantuan keuangan harus didedikasikan untuk memajukan prioritas administrasi, memfokuskan uang pembayar pajak untuk memajukan Amerika yang lebih kuat dan lebih aman, menghilangkan beban keuangan inflasi bagi warga negara, meningkatkan efisiensi dalam pemerintahan, dan “Menjadikan Amerika Sehat Kembali.”
“Penghentian sementara ini akan memberi waktu bagi Pemerintah untuk meninjau program-program lembaga dan menentukan penggunaan dana terbaik untuk program-program tersebut sesuai dengan hukum dan prioritas Presiden,” tambahnya.
Mengutip Reuters , pemerintahan Trump tampaknya membatalkan pembekuan bantuan ratusan miliar dolar yang diusulkannya pada hari Rabu, 29 Januari, dalam menghadapi kemunduran hukum dan penentangan yang meluas, meskipun para pejabat mengatakan mereka masih berencana untuk memotong dana untuk kegiatan-kegiatan yang ditentang oleh Trump.
Kantor anggaran Gedung Putih memberi tahu lembaga-lembaga federal bahwa mereka mencabut memo yang memerintahkan penghentian sementara pembayaran hibah dan pinjaman.
Pembalikan tersebut merupakan langkah terbaru yang membingungkan bagi seorang presiden yang telah melewati batas sejak menjabat pada 20 Januari. Ia telah menghentikan sejumlah besar bantuan asing, mengampuni para pendukung yang menyerang polisi US Capitol, dan menawarkan pembelian untuk mengurangi jumlah pegawai negeri sipil.