ALLFINANCEADVICE – Presiden Joko ” Jokowi ” Widodo bertemu dengan Direktur Pelaksana Operasional Bank Dunia, Anna Bjerde, di Istana Kepresidenan pada Kamis sore, 25 Juli 2024. Pertemuan tersebut difokuskan pada kondisi ekonomi Indonesia terkini dan program prioritas pemerintah.
Pertemuan berlangsung sekitar 30 menit mulai pukul 16.15 waktu Jakarta. Namun, Bjerde tidak memberikan keterangan kepada awak media seusai pertemuan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Presiden mengatakan, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 2,6-2,7 persen tahun ini dan melambat lagi menjadi 4,8 persen pada 2025.
“Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak rendah. Jadi diharapkan tetap di kisaran 5 persen,” kata Airlangga di Istana.
Ia juga mengatakan bahwa Bank Dunia memuji upaya Indonesia dalam pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur pertanian, dan dorongan keseluruhan untuk menjadi negara maju.
“Beberapa program Presiden seperti infrastruktur jalan tol, pelabuhan laut yang mendorong konektivitas, serta hilirisasi sangat diapresiasi,” imbuhnya.
Selama kunjungannya ke Indonesia, Anna Bjerde juga bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 22 Juli 2024. Keduanya membahas perampingan prosedur internal, penetapan harga, dan pendanaan untuk barang publik global, seperti perubahan iklim.
“Serta upaya Bank Dunia untuk meningkatkan kerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) dan Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA),” kata Sri dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 Juli 2024.
Dalam unggahan di media sosial, Bjerde menyoroti pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan. “Kami membahas peluang pertumbuhan Indonesia melalui infrastruktur hijau, diversifikasi ekspor, dan berbagi pengalaman pembangunan dengan pihak lain. “Bank Dunia menantikan kemitraan kuat kita yang berkelanjutan,” katanya pada hari Rabu, 24 Juli.