Jakarta – Pemerintah Indonesia telah menyiapkan enam paket insentif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dikonfirmasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Insentif tersebut akan diluncurkan pada 5 Juni 2025.
Menurut menteri, insentif tersebut ditujukan untuk mendongkrak daya beli masyarakat. “Insentif tersebut terkait dengan transportasi dan bantuan pangan,” ujarnya saat ditemui di kantor kementerian, seperti dikutip pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Pada hari Jumat, 23 Mei 2025, Airlangga mengundang sejumlah kementerian untuk membahas pelaksanaan program tersebut. Menurutnya, saat ini masing-masing kementerian tengah menyiapkan regulasinya.
Mantan Menteri Perindustrian periode 2016-2019 itu juga telah melaporkan rencana insentif tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto. “Mudah-mudahan bisa diumumkan nanti setelah regulasi yang disusun masing-masing kementerian rampung,” katanya.
Menteri Airlangga juga memaparkan enam paket insentif tersebut, yang pertama adalah diskon transportasi. Paket insentif tersebut meliputi tiket kereta api, tiket pesawat, dan tiket angkutan laut selama masa libur sekolah.
Kedua, pemerintah akan memberikan keringanan tarif tol yang menyasar sekitar 110 juta pengemudi dan berlaku pada Juni-Juli 2025. Ketiga, diskon tarif listrik sebesar 50 persen selama Juni dan Juli 2025, menyasar 79,3 juta rumah tangga dengan konsumsi listrik di bawah 1.300 VA.
“Juga terkait dengan bantuan sosial yang lebih kuat,” kata Airlangga.
Pemerintah juga akan menggenjot alokasi bantuan sosial berupa kartu bantuan pangan dan bantuan sembako dengan target 18,3 juta rumah tangga penerima manfaat pada Juni-Juli 2025.
Insentif kelima berupa Bantuan Upah (BSU) bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau Upah Minimum Regional (UMP), serta guru kontrak. Stimulus keenam, pemerintah memperpanjang program diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya.