ALLFINANCEADVICE – Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyatakan Indonesia kini menjadi tujuan utama produksi perusahaan kendaraan listrik asal Cina, BYD. Putu menyebutkan PT BYD Motor Indonesia berencana menanamkan investasi sebesar Rp11,7 triliun dengan kapasitas produksi kendaraan listrik hingga 150.000 unit per tahun.
“Investasi ini tidak hanya menjadi bukti kepercayaan BYD terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga secara strategis memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur kendaraan listrik di skala regional dan global,” kata Putu, seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa, 15 Oktober 2024.
Putu menyebutkan, BYD telah berhasil menjual dua ribu unit kendaraan sepanjang Juni hingga September 2024. Diharapkan, kata Putu, investasi tersebut dapat mendongkrak pengembangan industri komponen dalam negeri.
Putu juga mengatakan, momentum ini juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan alih teknologi dari BYD ke industri komponen nasional. “Transfer teknologi ini penting untuk meningkatkan kapabilitas industri komponen nasional agar mampu naik kelas dan bersaing di Global Value Chain (GVC),” ujarnya.
Andy Lin, Direktur Administrasi BYD, menyebutkan bahwa keputusan untuk berinvestasi di Indonesia merupakan bagian penting dari strategi global BYD. BYD berencana menjadikan Indonesia sebagai kantor pusat regionalnya di Asia-Pasifik.
“Dengan fasilitas penelitian dan pengembangan, produksi, penjualan, layanan purnajual, dan pelatihan, kami pun berharap dapat mencapai target produksi 15 juta unit BYD di Indonesia,” kata Andy.
Andy menyatakan bahwa ke depannya, BYD akan lebih banyak meluncurkan model kendaraan listrik (EV) di Indonesia dan memperkenalkan model plug-in hybrid (PHEV). BYD juga akan mengintegrasikan kemampuan manufaktur otomotif terbaik di Indonesia dengan teknologi terkini untuk mendukung rantai industri otomotif Indonesia.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan kegiatan business matching antara industri perakitan otomotif dengan penyedia komponen otomotif pada Selasa, 15 Oktober. Kegiatan ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan industri otomotif nasional.
Putu menyebutkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjembatani industri perakitan otomotif dalam mencari pemasok dalam negeri serta terintegrasinya industri komponen Indonesia dalam rantai pasokan global.