Jakarta – Polandia dan Kanada telah menandatangani perjanjian yang menyediakan kerangka hukum untuk kerja sama yang lebih intensif di bidang tenaga nuklir, kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada Selasa, 28 Januari 2025, setelah bertemu dengan mitranya dari Kanada Justin Trudeau.
Polandia, yang berupaya mengurangi ketergantungannya pada batu bara, telah memilih Westinghouse Electric untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya di pantai Laut Baltik, tetapi pembiayaan masih belum sepenuhnya disepakati.
Sekarang sedang bersiap untuk memulai proses pemilihan mitra untuk pabrik kedua.
“Kanada adalah penyedia utama teknologi untuk pabrik nuklir pertama Polandia – Westinghouse dimiliki oleh perusahaan Kanada,” kata Tusk. “Kerja sama pada reaktor nuklir kecil (SMR) juga sangat penting.”
Pada tahun 2023, Polandia memberikan lampu hijau untuk pembangunan 24 unit SMR di enam lokasi, kata Orlen Synthos Green Energy (OSGE), perusahaan patungan antara penyulingan terbesar Polandia Orlen (PKN.WA) dan perusahaan kimia Synthos.
Perusahaan itu berencana untuk menyebarkan reaktor kecil pertama di negara itu pada tahun 2030.
Tusk juga mengatakan pada hari Selasa bahwa Polandia membutuhkan sumber energi baru jika ingin menjadi pemimpin dalam teknologi baru.
“Pagi ini saya bertemu dengan pimpinan Google , yang tanpa disuruh apa pun, mengatakan bahwa Polandia harus menjadi pusat Eropa dalam hal kecerdasan buatan dan keamanan siber,” katanya.
“Agar Polandia menjadi pemimpin teknologi modern dan model perilaku tertentu di seluruh Eropa, kami memerlukan sumber energi khusus. Jika kami akan membangun pusat data besar, diperlukan sumber energi tambahan.”