Jakarta – Direktur Utama PT.Pertamina , Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan Kejaksaan Agung telah mengumpulkan sejumlah bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi impor minyak mentah dan hasil kilang oleh anak usaha milik PT.Pertamina tersebut. Bukti-bukti tersebut dikumpulkan dalam pemeriksaan saksi sebelumnya.
“Kejaksaan Agung sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti berupa dokumen, laptop, telepon genggam, dan alat komunikasi pada pemeriksaan sebelumnya,” kata Simon dalam jumpa pers yang digelar pada Senin, 3 Maret 2025.
Simon menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung penuh proses hukum yang sedang berjalan dan tetap terbuka terhadap proses penyidikan. “Jika diperlukan alat bukti tambahan, kami tentu akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan Kejaksaan Agung dalam proses penyidikan ini. Jadi, kami akan mendukungnya,” katanya.
Dugaan kasus korupsi ini mencuat setelah adanya indikasi penyimpangan impor minyak mentah dan produk hilir oleh anak usaha milik negara milik pertamina tersebut. Hingga saat ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam orang petinggi pertamina sebagai tersangka dalam kasus ini. Para tersangka tersebut berasal dari jajaran manajemen anak usaha milik negara milik pertamina dan pihak swasta yang diduga terlibat dalam praktik korupsi ini sejak tahun 2018 hingga 2023.
Suspects from Pertamina include Riva Siahaan (CEO of PT Pertamina Patra Niaga), Sani Dinar Saifuddin (Director of Feedstock and Product Optimization at PT Kilang Pertamina Internasional), Yoki Firnandi (CEO of PT Pertamina International Shipping), Agus Purwono (Vice President of Feedstock Management at PT Kilang Pertamina Internasional), Maya Kusmaya (Director of Marketing Center and Trade at PT Pertamina Patra Niaga), and Edward Corne (Vice President Trading Operation of Pertamina Patra Niaga).
Meanwhile, the three suspects from the private sector are Muhammad Keery Andrianto Riza (Beneficial Owner of PT Navigator Khatulistiwa), Dimas Werhaspati (Commissioner of PT Navigator Khatulistiwa and PT Jenggala Maritim), and Gading Ramadan Joede (Commissioner of PT Jenggala Maritim and CEO of PT Orbit Terminal Merak).