ALLFINANCEADVICE – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui adanya penambahan anggaran untuk perayaan HUT RI di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Menurutnya, perayaan yang akan berlangsung di IKN dan Jakarta turut menyumbang penambahan anggaran tersebut.
“Ini masa transisi, jadi perayaannya dilakukan di dua tempat. Tidak ada lonjakan (anggaran), saya kira itu wajar saja, dan anggarannya dari Kementerian Sekretariat Negara,” ujarnya pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengakui anggaran upacara 17 Agustus tahun ini lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun, ia mengalihkan pertanyaan mengenai rincian anggaran HUT RI kepada Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hatono.
Sementara itu, Heru Budi hanya mengulang pernyataan Pratikno dan mengaku tidak mengetahui berapa besaran dana yang digelontorkan untuk perayaan HUT RI tahun-tahun sebelumnya.
Anggaran perayaan HUT RI menjadi sorotan setelah pemerintah dikabarkan menyewa 1.000 unit mobil mewah untuk tamu VVIP dan tamu kenegaraan di IKN.
Kabar tersebut pertama kali diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah (Asperda) Kalimantan Timur Damun Kiswanto di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu, 4 Agustus 2024.
Ia mengatakan, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah menandatangani nota kesepahaman dengan pihaknya untuk pengadaan 1.000 unit mobil untuk perayaan HUT RI. Pemerintah telah membayar uang muka sebesar 50 persen, katanya.
Asperda Kalimantan Timur terpaksa mendatangkan unit mobil tambahan dari luar daerah karena keterbatasan jumlah mobil yang tersedia.
Tingginya permintaan juga menyebabkan harga sewa mobil melonjak. Misalnya, biaya sewa normal mobil Fortuner adalah Rp2,5 juta per hari, yang kini naik dua kali lipat menjadi Rp5 juta per hari.
“Bahkan Alphard yang biasanya Rp7 juta per hari naik cukup signifikan menjadi Rp25 juta per hari,” kata Damun Kiswanto.
Pratikno membantah pemerintah menyewa 1.000 unit mobil untuk tamu VVIP dan tamu kenegaraan di IKN. Sekretaris Kementerian Setya Utama kemudian mengklarifikasi bahwa Istana hanya menyewa 200 bus untuk mobilitas tamu IKN dan pejabat pengibar bendera.