ALLFINANCEADVICE – Dana Moneter Internasional ( IMF ) baru-baru ini memuji kemajuan ekonomi Indonesia dalam sebuah artikel terbaru. Lembaga yang berpusat di Washington DC itu menyoroti transformasi luar biasa negara itu selama dua dekade terakhir dalam publikasinya, “In the Trenches: Relentless Reformer,” yang dimuat dalam Majalah Keuangan dan Pembangunan IMF dan kemudian dibagikan di akun Instagram resmi mereka pada 29 Desember 2024.
“Selama dua dekade terakhir, Indonesia telah mengalami transformasi yang luar biasa,” artikel itu dimulai.
Laporan IMF menggarisbawahi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang substansial, dengan mencatat peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) empat kali lipat hingga mencapai US$1,4 triliun. Lebih jauh, lembaga tersebut menekankan pengurangan kemiskinan, dengan proporsi penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan (didefinisikan sebagai hidup dengan kurang dari US$2,15 per hari, setara dengan sekitar Rp34.725 pada nilai tukar saat ini) menurun sepuluh kali lipat. Ini berarti tingkat kemiskinan kurang dari dua persen.
Artikel IMF juga menyoroti peningkatan standar hidup di Jakarta. “Di Jakarta, ibu kota, pendapatan rata-rata hampir sama dengan di Polandia dan tidak jauh dari Portugal,” tulis mereka.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik penilaian positif IMF tersebut, melihatnya sebagai bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga perekonomiannya dan sinyal kuat untuk melanjutkan investasi internasional.
“Hal ini menegaskan keberhasilan Indonesia dalam menjaga fundamental ekonomi yang kuat dan sekaligus menjadi sinyal bagi dunia untuk terus berinvestasi di Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin, 30 Desember 2024.
Menurut Prospek Ekonomi Dunia IMF edisi Oktober 2024, perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 diproyeksikan sebesar 3,2 persen, dengan proyeksi stagnasi pada 3,2 persen pada tahun 2025. Ekonomi maju diperkirakan mengalami pertumbuhan 1,8 persen pada tahun 2025, sementara ekonomi berkembang diproyeksikan mencapai tingkat pertumbuhan 4,2 persen.
Sementara itu, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,7 persen per tahun mulai 2025 hingga 2029. Proyeksi ini berdasarkan World Economic Outlook edisi Oktober 2024. Setelah tumbuh 4,95 persen pada kuartal ketiga tahun ini, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh 5,7 persen pada 2025.
Namun, proyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 yang menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun depan dan meningkat secara bertahap hingga 5,8 persen hingga 6,6 persen pada 2029. Lebih jauh, proyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.