ALLFINANCEADVICE – Lim Chai Hock, salah satu tokoh kunci di balik PT Bayan Resources, masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes edisi Desember 2024, dengan kekayaan sekitar US$1,5 miliar atau setara Rp 24 triliun.
Pria berusia 65 tahun ini berasal dari Malaysia dan saat ini tinggal di Balikpapan, Indonesia. Lim Chai Hock saat ini menjabat sebagai Chief Operating Officer dan direktur Bayan Resources, salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia yang didirikan oleh miliarder Low Tuck Kwong. Ia juga merupakan salah satu pendiri Bayan Group dan anggota dewan beberapa anak perusahaan grup tersebut.
Lim memiliki spesialisasi dalam survei tanah. Sebelum bergabung dengan Bayan Group, ia bekerja sebagai manajer lapangan di PT Jaya Sumpiles Indonesia, sebuah perusahaan infrastruktur pertambangan batu bara milik Low Tuck Kwong.
Setelah Grup
Bayan Group dikenal sebagai salah satu inovator dalam industri pertambangan batu bara Indonesia . Di bawah kepemimpinan Low Tuck Kwong dan direktur seperti Lim Chai Hock, grup ini telah bertransformasi menjadi perusahaan pertambangan batu bara terpadu dengan reputasi global.
Lim sendiri memiliki 1,08 miliar saham Bayan Resources, atau sekitar 3,26 persen dari total saham, sumber utama kekayaannya.
Menurut situs resminya, Bayan Group telah memperluas operasi penambangannya melalui Proyek Tabang/Pakar, yang menghasilkan sekitar 22,7 juta ton batu bara pada tahun 2018, naik dari 1,9 juta ton pada tahun 2014.
Proyek ini direncanakan mencapai produksi lebih dari 60 juta ton per tahun pada tahun 2026. Untuk mendukung perluasan ini, perusahaan juga tengah membangun jalan pengangkutan batu bara sepanjang 101 kilometer yang menghubungkan proyek Tabang dengan fasilitas pemuatan tongkang Muara Pahu.
Bayan Group memiliki beberapa infrastruktur batu bara terkemuka di Indonesia, termasuk Terminal Batu Bara Balikpapan dan Floating Transfer Barges (KFT). Teknologi canggih seperti Fleet Management System dan radar stabilitas lereng geoteknik telah diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional.
Perusahaan ini juga merupakan pelopor peledakan tembus di tambang Wahana dan menggunakan truk pengangkut batu bara terbesar di Indonesia dengan kapasitas hingga 250 ton.
Selain Lim Chai Hock, dua direktur Bayan Resources lainnya, Jenny Quantero dan Low Yi Ngo, juga termasuk orang terkaya di Indonesia.
Keberhasilan Bayan Resources telah menjadikan para direkturnya sebagai tokoh penting dalam industri batu bara nasional. Kapitalisasi pasar Bayan Resources saat ini mencapai Rp665,83 triliun, dengan harga saham BYAN di Bursa Efek Indonesia ditutup pada harga Rp19.975 per saham.