Rupiah Menguat Diperdagangkan seharga 16.025 per Dolar AS

ALLFINANCEADVICE – Nilai tukar Rupiah menguat terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, 6 Mei. Nilai tukar ditutup menguat 57 poin pada level Rp16.025 per dolar. Pada akhir perdagangan pekan lalu, rupiah ditutup pada level Rp16.083 per dolar.

Hari ini Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan perekonomian tumbuh 5,11 persen year-on-year pada Q1/2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 5,04 persen pada Q4/2023.

Pertumbuhan kuartal I ditopang konsumsi rumah tangga, momentum lebaran, pemilu. Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, waktu Ramadhan yang jatuh pada kuartal I menimbulkan low base effect yang berkontribusi terhadap tingginya pertumbuhan ekonomi.

“Ada juga peningkatan belanja terkait Pilpres 2024 yang semakin mendorong peningkatan belanja pemerintah dan lembaga nirlaba yang melayani rumah tangga, termasuk partai politik,” ujarnya, Senin.

Ibrahim mengatakan depresiasi dolar AS terjadi karena data non-farm payrolls bulan April lebih rendah dari perkiraan, memperkuat spekulasi bahwa melemahnya pasar tenaga kerja akan memberikan dorongan lebih besar bagi The Fed untuk mulai memangkas suku bunga.

Data hari Jumat menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan April. Kenaikan upah tahunan juga turun di bawah 4 persen untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.

“Tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja meningkatkan optimisme bahwa Federal Reserve dapat merancang kebijakan lunak bagi perekonomian.”

Menurut Ibrahim, pasar memperkirakan penurunan suku bunga The Fed fund rate sebesar 45 basis poin pada tahun ini, yang dihitung sejak November.

The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada akhir pertemuan dua harinya, namun mengindikasikan bahwa mereka masih cenderung menurunkan suku bunga. “Meski memakan waktu lebih lama dari perkiraan awal,” kata Ibrahim.